Tidak Mudah Tergoda (Bilangan 24:10-25)
Tidak Mudah Tergoda
Bilangan 24:10-25
Oleh: Pdt. Refamati Gulo, M.Th.
Konsep "tidak mudah tergoda" tidak dilihat sebagai hasil kekuatan manusia semata, melainkan sebagai buah dari anugerah Allah yang bekerja dalam kehidupan orang percaya. Teologi Reformed memiliki fondasi kuat dalam ajaran tentang total depravity (kerusakan total), yang menyatakan bahwa manusia dalam natur alaminya telah jatuh dalam dosa dan kehilangan kemampuan untuk secara moral sempurna menaati Allah. Oleh karena itu, keteguhan dalam menghadapi godaan bukan berasal dari kemauan atau kekuatan manusia, tetapi dari pekerjaan Roh Kudus di dalam hati.
Narasi tentang "tidak mudah tergoda" dimulai dengan kesadaran akan kelemahan manusia. Setiap orang, bahkan yang telah diselamatkan, masih berjuang melawan dosa karena keberadaan "manusia lama" yang belum sepenuhnya dimatikan. Godaan, baik dari dunia, daging, maupun Iblis, tetap menjadi realitas yang harus dihadapi oleh orang percaya. Namun, Allah tidak membiarkan umat-Nya bergumul sendirian.
Kunci keteguhan melawan godaan terletak pada sola gratia yaitu keselamatan dan pemeliharaan hidup orang percaya adalah semata-mata karena anugerah Allah. Ketika seseorang tidak mudah tergoda, itu adalah manifestasi dari kasih karunia Allah yang menguatkan, bukan prestasi pribadi. Roh Kudus memampukan orang percaya untuk melihat keburukan dosa, mengingat kebenaran Firman, dan memberikan kekuatan untuk melawan keinginan yang salah.
John Calvin menekankan pentingnya union with Christ (persatuan dengan Kristus), di mana orang percaya menerima kekuatan rohani karena hidup mereka tersembunyi di dalam Kristus. Dalam persatuan ini, kehidupan baru dibentuk, termasuk hasrat untuk hidup kudus dan menjauhi godaan. Oleh karena itu, ketahanan terhadap godaan bukan sekadar pengendalian diri, tetapi bagian dari proses pengudusan yaitu transformasi yang berkelanjutan oleh pekerjaan Allah.
Jatuh dalam dosa tidak berarti kehilangan keselamatan, karena keselamatan dijaga oleh ketekunan para kudus (perseverance of the saints)—doktrin yang menekankan bahwa Allah sendiri akan memelihara umat-Nya hingga akhir. Jadi, meskipun orang percaya mungkin tergoda atau bahkan jatuh, kasih karunia Allah tetap menopang mereka dan membawa mereka kembali kepada pertobatan.
Sering kali kita harus menghidupi pilihan-pilihan yang "tidak populer". Hal-hal yang Allah kehendaki rupanya berbeda sama sekali dengan nilai-nilai serta tawaran dunia. Sementara itu, pada saat yang sama, dunia menginginkan kita mengikuti caranya dengan iming-iming harta, kekuasaan, bahkan jabatan. Itulah realitas hidup yang harus kita hadapi.
Rupanya godaan serupa juga dihadapi oleh Bileam, seorang pelihat yang kehidupannya didasarkan pada relasi dengan Allah. Saat Balak menginginkan dia mengutuki Israel dengan upah berupa harta yang begitu banyak, Bileam sempat tergoda. Namun, Allah mengutus malaikat-Nya untuk menegur Bileam. Ia pun tunduk kembali kepada TUHAN. Bileam pergi menemui Balak, namun itu terjadi atas seizin TUHAN.
TUHAN menghendaki agar Bileam memberkati Israel, maka itulah yang dilakukan olehnya. Betapa pun Balak memaksa Bileam untuk mengutuki Israel, yang terjadi justru sebaliknya. Maka Balak pun geram, ayat 10 mengekspresikan kegeraman itu dengan cukup dramatis. Kemarahan teramat sangat diekspresikan dengan bahasa tubuh "memukul-mukulkan tangan". Balak hancur "dihajar" oleh realitas yang berbeda dari harapannya.
Bileam diusir oleh Balak dan merespons hal tersebut dengan menegaskan bahwa emas dan perak sebanyak apa pun tidak akan membuatnya tidak menaati Allah. Inilah kata kata Bileam, "Apa yang akan difirmankan TUHAN, itulah yang akan kukatakan" (13). Seharusnya kata-kata itu turut menampar kita, bukankah yang sering kali terjadi adalah apa yang dikatakan-Nya justru itulah yang tidak kita lakukan.
Saat godaan dan tawaran kehidupan duniawi yang memanjakan hawa nafsu itu datang dengan kuat, justru pada saat itulah kita seharusnya makin melekat erat kepada-Nya. Hanya itu satu-satunya cara menangkal segala godaan itu. Dengan melekat erat kepada Allah, kita tahu yang diinginkan Nya dan kita mendapat kekuatan untuk melakukannya. Ingatlah, kehidupan kekal bersama Allah jauh lebih berharga dari apa pun. Kiranya, kita mau dituntun Allah sehingga tak mudah tergoda!.
Tuhan Yesus Memberkati Kita Semua
Komentar