Nyanyikanlah Mazmur Bagi Tuhan hai Orang Benar (Mazmur 30:1-13)
Nyanyikanlah
Mazmur Bagi Tuhan hai Orang Benar
Mazmur
30:1-13
Oleh: Pdt. Refamati Gulo, M.Th.
Pendahuluan
Mazmur 30 merupakan ungkapan
syukur yang penuh emosi dari Daud kepada Tuhan atas pertolongan dan
penyelamatan yang telah diterimanya. Dalam mazmur ini, Daud mencurahkan isi
hatinya, mengakui bahwa di masa-masa sulit, ia pernah mengalami penderitaan,
sakit, dan bahkan berada di ambang maut. Namun, di tengah kesesakan itu, ia
berseru kepada Tuhan, dan Tuhan dengan kasih setia-Nya mengangkatnya dari
keterpurukan.
Teks ini tidak hanya menjadi
kesaksian pribadi Daud, tetapi juga sebuah ajakan bagi seluruh umat Allah,
terutama orang-orang yang hidup dalam kebenaran, untuk senantiasa memuji dan
bersyukur kepada Tuhan. Daud menekankan bahwa meskipun kesusahan mungkin datang
untuk sementara, kasih dan pertolongan Tuhan akan selalu hadir bagi mereka yang
percaya kepada-Nya. Ia menggambarkan bahwa mungkin ada tangisan di malam hari,
tetapi sukacita akan datang di pagi hari sebagai bukti kesetiaan Tuhan.
Daud ingin menunjukkan bahwa
hidup tidak selalu bebas dari kesulitan, tetapi dalam setiap keadaan, Tuhan
adalah sumber kekuatan dan keselamatan. Oleh karena itu, ia menutup mazmur ini
dengan pujian yang penuh sukacita, menegaskan bahwa hidupnya tidak akan
berhenti memuliakan nama Tuhan.
Eksposisi
1. Pujian
atas Keselamatan dari Tuhan (Ayat 1-4)
Daud memulai teks ini dengan
memuji dan menyanyi bagi Tuhan, artinya dalam pujiannya meninggikan Nama Tuhan
karena Tuhan telah menarik dia ke atas dan tidak memberikan sukacita kepada
musuh-musuh (ay. 3), telah menyembuhkannya (ay. 4), telah mengangkat dari dunia
orang mati (bebas dari maut) sehingga tidak nyawanya tidak mati (ay. 5). Artinya
bahwa, ketika dia berseru kepada Tuhan dan Tuhan menjawab dengan menyembuhkan
dia, Tuhan telah mengangkat nyawanya dari dunia orang mati. Hal ini menjadi gambaran
tentang bagaimana Tuhan melepaskannya dari ancaman maut dan menunjukkan bahwa Tuhan
adalah penolong yang setia bagi umat-Nya yang berseru kepada-Nya.
2. Ajakan
untuk Memuji Tuhan (Ayat 5-6)
Pada
bagian ini, Daud mengajak orang-orang benar untuk menyanyikan mazmur bagi Tuhan
dan mengingat kekudusan-Nya (ay. 5). Ia menegaskan bahwa murka Tuhan hanya
sesaat, tetapi kasih setia-Nya berlangsung seumur hidup. Malam mungkin membawa
tangisan, tetapi sukacita akan datang di pagi hari (ay. 6). Hal ini, menjadi
penghiburan bagi orang percaya bahwa penderitaan bersifat sementara, sedangkan
berkat Tuhan kekal.
3. Pergumulan
dan Kesadaran akan Ketergantungan kepada Tuhan (Ayat 7-11)
Daud mengakui bahwa pada
masa kemakmurannya, ia sempat merasa aman dan tak tergoyahkan (ayat 7). Namun,
ketika Tuhan menyembunyikan wajah-Nya, ia mengalami kesulitan dan mulai berseru
kepada Tuhan (ayat 8-9). Doanya dalam (ay. 10-11). Hal memberikan pemahaman
bahwa hidup manusia adalah anugerah Tuhan, dan hanya dengan kehidupan yang
diberikan Tuhanlah seseorang dapat memuji-Nya.
4. Perubahan
Ratapan Menjadi Sukacita (Ayat 12-13)
Tuhan mengubah ratapan,
tangisan, pergumulan, kesulitan-kesulitan Daud menjadi tarian, dan menggantikan
kain kabungnya dengan sukacita. Ini adalah gambaran tentang pemulihan yang
Tuhan berikan kepada umat-Nya. Tuhan tidak hanya menyelamatkan, tetapi juga
memberi sukacita yang berlimpah.
Daud menutup mazmurnya dengan pernyataan bahwa ia akan memuji Tuhan untuk selama-lamanya. Hal ini menjadi komitmen dan respons dari hati yang mengalami anugerah dan keselamatan Tuhan.
Aplikasi
1. Orang
benar dipanggil untuk memuji Tuhan
Daud mengajak orang benar
untuk menyanyikan mazmur bagi Tuhan. Oleh sebab itu, sebagai orang percaya kita
dipanggil untuk memuji Tuhan dalam segala keadaan.
2. Keselamatan
berasal dari Tuhan
Tuhan berkuasa untuk
membebaskan kita dari penderitaan dan memberikan sukacita sejati. oleh karena
itu, sebagai orang percaya harus mengimani dan percaya akan kedaulatan Allah
dalam hidup dan percaya bahwa Tuhan selalu bersama-sama dan imanen dalam
kehidupan orang yang percaya kepada-Nya
3. Kasih
setia Tuhan lebih besar dari penderitaan
Dalam kehidupan, manusia
tidak akan terlepas dari berbagai tantangan dan kesulitan. Namun, di tengah
semua itu, janji Tuhan tetap kokoh dan tidak akan berubah. Tuhan berjanji untuk
selalu menyertai, menguatkan, dan memberikan jalan keluar bagi mereka yang
percaya kepada-Nya.
Kesulitan yang dialami
seseorang mungkin terasa berat dan seolah-olah tidak ada akhirnya, tetapi
firman Tuhan menegaskan bahwa penderitaan hanyalah sementara. Tuhan memiliki
rencana yang lebih besar, dan Dia akan membawa sukacita bagi mereka yang tetap
setia dan percaya kepada-Nya. Ini sejalan dengan ayat dalam Mazmur 30:5 yang
menyatakan bahwa "menangis boleh datang pada malam hari, tetapi sukacita
datang pada pagi hari."
Oleh karena itu, sikap iman
dan pengharapan kepada Tuhan menjadi kunci dalam menghadapi masa-masa sulit.
Mereka yang tetap berpegang pada janji-Nya akan mengalami penghiburan,
kekuatan, dan pada waktunya, sukacita yang sejati. Sebab Tuhan tidak pernah
ingkar janji, dan kasih setia-Nya selalu tersedia bagi orang-orang yang percaya
kepada-Nya.
4. Hidup
kita adalah kesempatan untuk memuliakan Tuhan
Daud menyadari bahwa hidupnya adalah anugerah dari Tuhan, dan karena itu, ia menggunakannya untuk memuji serta memuliakan-Nya. Demikian pula, kita harus memahami bahwa setiap hari yang kita jalani adalah kesempatan untuk menyatakan kemuliaan Tuhan melalui perkataan, perbuatan, dan sikap kita. Hidup bukan hanya tentang mencari kesenangan pribadi, tetapi juga tentang menjadi terang dan berkat bagi orang lain. Dengan hidup yang berkenan kepada Tuhan, kita menunjukkan bahwa Dialah sumber kehidupan, dan segala yang kita lakukan seharusnya memuliakan-Nya.
Pelajaran Penting dalam Mazmur 30
1.
Tuhan adalah penolong di saat kesesakan.
2.
Kesedihan bersifat sementara, tetapi sukacita dari
Tuhan kekal
3.
Ketergantungan pada Tuhan adalah kunci kehidupan
yang stabil.
4. Pujian kepada Tuhan harus menjadi gaya hidup.
Kesimpulan
Mazmur 30 mengajarkan bahwa orang benar harus selalu menyanyikan mazmur bagi Tuhan karena kasih setia-Nya yang tidak berkesudahan. Penderitaan mungkin datang, tetapi Tuhan berkuasa untuk mengubah ratapan menjadi sukacita. Oleh karena itu, marilah kita sebagai orang benar terus meninggikan Tuhan dalam hidup kita, baik dalam suka maupun duka, karena kasih setia-Nya kekal selama-lamanya.
Tuhan Memberkati
Komentar