TUHAN MENCARI ORANG YANG IA BERKATI (LUKAS 17:11-19)
TUHAN MENCARI ORANG YANG IA BERKATI
LUKAS 17 : 11 - 19
Oleh: Pdt. Refamati Gulo, M.Th.
Pendahuluan
Definisi anugerah adalah sebuah definisi yang sangat berbahaya sekali.
Kalau kita bertanya kepada rata-rata orang Kristen tentang apa itu anugerah,
kasih karunia, Theodore (pemberian Allah) istilah yang digunakan oleh Paulus
dalam Efesus 2:8-10 (apa itu kasih karunia). Mayoritas orang Kristen mengerti
kasih karunia itu sebatas sebuah pemberian yang
Cuma-Cuma (gratis) diberikan kepada yang tidak layak. Denifisi yang
berbahaya bukan karena tidak salah tetapi berbahaya karena tidak lengkap
(karena memisahkan pemberian itu dari kewajiban untuk memberikan respons yang
sepatutnya terhadap pemberian itu).
Dalam pembacaan ini adalah merupakan teks naratif (cerita), kita tidak
hanya mendapatkan ide tentang sebuah karya agung Tuhan, sebuah gift yang besar
(pemberian yang besar, kasih karunia yang besar), tetapi kita mendapat
kewajiban dari gift (pemberian) itu sendiri). Dalam Efesus Paulus bicara
tentang keselamatan bukan karena pekerjaanmu, bukan karena usahamu, bukan
karena perbuatanmu tetapi karena anugerah (pemberian Allah), Paulus melanjutkan
supaya kamu melakukan perbuatan-perbuatan yang baik (ada kewajiban ketika
menerima anugerah itu).
Dalam Pasal 17, Yesus tidak hanya menyembuhkan orang-orang yang tidak
layak disembuhkan ini, bukan hanya mereka menerima satu pemberian yang besar,
tetapi Yesus mengajukan pertanyaan: dimanakah sembilan orang yang lain selain
dari satu orang Samaria yang telah kembali berterimakasih kepada Tuhan Yesus ?.
Ada tiga trilogi dalam teks ini, yaitu: si pemberi, penerima, dan
pemberian itu sendiri. Seringkali orang Kristen salah memahami hal ini, dan
mencakup dua aspek, yaitu: pemberian dari Tuhan dan pemberian itu sendiri,
tetapi kita lupa penerima dari pemberian itu (apa tanggungjawabnya).
Lukas 17:11-19 menceritakan tentang Yesus yang menyembuhkan sepuluh orang kusta, tetapi hanya satu orang—seorang Samaria—yang kembali untuk mengucap syukur kepada-Nya. Dari peristiwa ini, kita dapat melihat beberapa alasan mengapa Tuhan mencari mereka yang Ia berkati:
1. Tuhan Menghendaki Respons Iman dan Rasa Syukur
Dari
sepuluh orang yang disembuhkan, hanya satu yang kembali dan bersyukur kepada
Yesus. Tuhan bukan hanya ingin memberkati, tetapi juga mencari hati yang
memiliki iman dan bersyukur atas anugerah-Nya.
2. Berkat Bukan Sekadar Fisik, tetapi Rohani
Kesembilan
orang kusta lainnya hanya menerima kesembuhan jasmani, tetapi orang yang
kembali kepada Yesus menerima lebih dari itu: keselamatan. Ayat 19 berkata:
“Berdirilah
dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.”
Tuhan mencari mereka yang menerima berkat-Nya dengan iman, karena mereka tidak hanya menerima berkat fisik, tetapi juga berkat rohani yang lebih besar.
3. Tuhan Menginginkan Hubungan, Bukan Hanya Pemberian
Tuhan
tidak hanya ingin memberi berkat, tetapi juga menginginkan hubungan dengan
manusia. Orang Samaria yang kembali menunjukkan sikap hati yang ingin lebih
dekat kepada Yesus, bukan hanya ingin menerima sesuatu dari-Nya.
4. Berkat Harus Menghasilkan Pujian kepada Tuhan
Dalam ayat 15-16, orang Samaria yang kembali bersyukur dengan suara nyaring dan sujud di hadapan Yesus. Ini menunjukkan bahwa berkat Tuhan seharusnya mendorong kita untuk memuliakan Dia.
Aplikasi
Kalau saudara telah menerima dan memahami definisi berkat, pemberian, maka harus lakukan:
- Mengucap Syukur
- Memuliakan Allah
- Memberitakan
Komentar