BERKAT DIBALIK MASALAH (KISAH PARA RASUL 6:1-7)
Berkat Dibalik Masalah
Dalam perspektif teologis, pelayanan dalam komunitas orang percaya adalah panggilan yang berasal dari Allah sendiri. Dalam Matius 28:19-20, Yesus memerintahkan murid-murid-Nya untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia. Namun, pelayanan tidak selalu mudah, sebagaimana juga dijelaskan dalam 2 Korintus 4:8-9, di mana Rasul Paulus menggambarkan bahwa dalam pelayanan ada tekanan, kebingungan, penganiayaan, tetapi Allah tetap menopang orang percaya. Dalam konteks generasi digital mobile, tantangan pelayanan semakin kompleks karena adanya perubahan budaya, nilai, serta arus informasi yang cepat.
Secara teoritis, teori komunikasi digital menjelaskan bahwa teknologi telah mengubah cara manusia berinteraksi, termasuk dalam pelayanan gereja. Menurut teori adaptasi teknologi (Technology Acceptance Model - TAM), seseorang akan menerima atau menolak teknologi berdasarkan persepsi kemudahan dan manfaatnya. Dalam pelayanan, penggunaan teknologi dapat menjadi peluang tetapi juga tantangan, karena tidak semua orang siap mengadopsinya. Selain itu, teori tekanan sosial dan psikologis dalam era digital menjelaskan bahwa paparan informasi yang berlebihan dapat menyebabkan kebingungan dan stres, terutama bagi mereka yang ingin mempertahankan nilai-nilai spiritual di tengah dunia yang semakin sekuler.
Dengan demikian, pelayanan di era digital bukan hanya memerlukan strategi yang baik, tetapi juga keteguhan iman dan pemahaman akan tantangan yang ada. Orang percaya dipanggil untuk tetap setia, sambil memanfaatkan teknologi dengan bijaksana untuk mendukung pelayanan yang lebih efektif.
Dalam menghadapi situasi ini dan agar dapat menjadi berkat di setiap tantangan yang dihadapi, setiap orang percaya perlu mencapai tiga hal berikut:
1. Komitmen
Komitmen adalah kesetiaan dan keteguhan hati dalam menjalankan tanggung jawab yang telah dipercayakan. Dalam pelayanan, komitmen berarti tetap teguh dalam iman dan tugas meskipun menghadapi tantangan. Roma 12:11 mengajarkan agar kita "jangan malas dalam kesungguhan, tetap bersemangat, melayani Tuhan.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah proses menyampaikan dan menerima pesan dengan jelas dan efektif. Dalam pelayanan, komunikasi yang baik mencakup kemampuan mendengarkan, berbicara dengan kasih, dan menyampaikan kebenaran dengan hikmat. Efesus 4:29 mengingatkan agar setiap perkataan kita membangun dan memberi berkat bagi orang lain.
3. Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjalankan tugas dengan baik. Dalam pelayanan, kompetensi mencakup pemahaman firman Tuhan, keterampilan kepemimpinan, serta kecakapan dalam menggunakan teknologi atau metode yang relevan. 2 Timotius 2:15 menasihatkan untuk menjadi pekerja yang tidak perlu malu karena mampu membagi firman kebenaran dengan tepat.
Hal ini terjadi dalam diri para murid karena jumlah jemaat semakin bertambah. Akibatnya, seperti yang dicatat dalam Kisah Para Rasul 6:1, orang-orang Yunani bersungut-sungut karena pembagian bantuan kepada janda-janda mereka diabaikan, sementara perhatian lebih difokuskan kepada orang miskin.
Ketika para murid mengevaluasi pelayanan mereka, mereka menemukan cara untuk menangani masalah ini dengan langkah-langkah berikut:
-
Memiliki kerinduan agar pelayanan tidak diabaikan.
-
Mengupayakan agar pelayanan terhadap orang-orang miskin dilakukan secara menyeluruh.
-
Menyampaikan firman Tuhan dengan penuh fokus.
-
Mengatur dan memilih orang yang bertanggung jawab dalam pelayanan meja.
Tujuan dari langkah-langkah ini adalah agar pelayanan dapat dilakukan dengan lebih fokus dan maksimal, sehingga tidak ada aspek pelayanan yang terabaikan.
Pelayanan meja merujuk pada tugas mengurus pembagian makanan atau pelayanan jasmani bagi jemaat yang membutuhkan. Dengan kata lain, pelayanan meja adalah pelayanan yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan jasmani, terpisah dari pelayanan firman Tuhan dan doa.
Berikut tiga poin aplikasi dari renungan dengan tema "Berkat Dibalik Masalah" berdasarkan Kisah Para Rasul 6:1-7:
-
Masalah adalah Kesempatan untuk Pertumbuhan
Seperti para rasul yang menghadapi ketidakpuasan dalam pembagian bantuan, kita juga sering menghadapi masalah dalam kehidupan dan pelayanan. Namun, tantangan tersebut dapat menjadi kesempatan untuk bertumbuh dalam hikmat, kepemimpinan, dan pengelolaan yang lebih baik. -
Kolaborasi dalam Pelayanan Membawa Solusi
Para rasul tidak menangani masalah sendiri, tetapi mereka melibatkan orang lain dengan menetapkan diaken untuk membantu pelayanan meja. Ini mengajarkan bahwa bekerja sama dan membagi tanggung jawab dalam komunitas dapat memperkuat pelayanan dan menyelesaikan masalah dengan lebih efektif. -
Ketika Masalah Ditangani dengan Baik, Pelayanan Bertumbuh
Setelah masalah dalam jemaat diatasi, Kisah Para Rasul 6:7 mencatat bahwa firman Tuhan semakin tersebar dan jumlah murid bertambah. Ini mengingatkan kita bahwa ketika kita menangani masalah dengan hikmat dan strategi yang tepat, Tuhan akan membuka pintu berkat dan memperluas dampak pelayanan kita.
Komentar