Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2025

Apa Catatan Terakhir Hidup Anda? (Bilangan 25)

Gambar
  Apa Catatan Terakhir Hidup Anda ? Bilangan 25 Oleh: Pdt. Refamati Gulo, M.Th. Pengantar Harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Pada akhirnya setelah kita mati, yang tertinggal hanyalah catatan tentang hidup kita. Apa yang menjadi catatan terakhir hidup kita? Apa yang kita inginkan dari orang lain saat mengenang kisah hidup kita? Catatan Terakhir Hidup adalah mengacu pada pemahaman bahwa kehidupan terakhir seseorang terletak pada perilaku, iman, dan responsnya terhadap Allah menjelang kematian yang dapat mencerminkan kondisi rohani sejati orang tersebut. Tema ini tidak dilihat sebagai penentu keselamatan secara tersendiri, tetapi sebagai cerminan dari ketekunan orang kudus ( perseverance of the saints ). Jonathan Edwards menyatakan bahwa tanda sejati dari iman bukanlah pengalaman masa lalu, melainkan ketekunan dalam kekudusan dan kasih kepada Allah hingga akhir hayat. R.C. Sproul berkata bahwa “ It is not those who start well who are saved, but those...

Tidak Mudah Tergoda (Bilangan 24:10-25)

Gambar
  Tidak Mudah Tergoda Bilangan 24:10-25 Oleh: Pdt. Refamati Gulo, M.Th. #Pengantar Konsep "tidak mudah tergoda" tidak dilihat sebagai hasil kekuatan manusia semata, melainkan sebagai buah dari anugerah Allah yang bekerja dalam kehidupan orang percaya. Teologi Reformed memiliki fondasi kuat dalam ajaran tentang total depravity (kerusakan total), yang menyatakan bahwa manusia dalam natur alaminya telah jatuh dalam dosa dan kehilangan kemampuan untuk secara moral sempurna menaati Allah. Oleh karena itu, keteguhan dalam menghadapi godaan bukan berasal dari kemauan atau kekuatan manusia, tetapi dari pekerjaan Roh Kudus di dalam hati. Narasi tentang "tidak mudah tergoda" dimulai dengan kesadaran akan kelemahan manusia. Setiap orang, bahkan yang telah diselamatkan, masih berjuang melawan dosa karena keberadaan "manusia lama" yang belum sepenuhnya dimatikan. Godaan, baik dari dunia, daging, maupun Iblis, tetap menjadi realitas yang harus dihadapi oleh orang perca...

Yesus Duduk di Sebelah Kanan Allah (Efesus 1:15-23)

Gambar
  Yesus Duduk di Sebelah Kanan Allah Efesus 1 : 15 - 23 Oleh: Pdt. Refamati Gulo, M .Th.   Ilustrasi Judul: Seorang Ayah di Ruang Sidang Di tahun 2009, seorang pemuda bernama Michael menjalani sidang pengadilan karena dituduh melakukan pencurian. Ia berasal dari keluarga sederhana, dan ayahnya, seorang pensiunan buruh, hadir di ruang sidang setiap hari, duduk diam di barisan paling depan. Ia tidak bisa membela anaknya secara hukum, karena ia bukan pengacara, tetapi kehadirannya adalah bentuk kasih dan dukungannya yang tidak tergoyahkan. Ketika vonis dijatuhkan, Michael dinyatakan bersalah, namun mendapatkan keringanan hukuman karena ada bukti yang meringankan, serta karena catatan kehidupannya yang baik sebelumnya. Hakim berkata, “Saya melihat ada seseorang yang tidak pernah absen menemani Anda di ruang sidang ini. Itu menunjukkan bahwa Anda dicintai, dan masih punya harapan untuk berubah.”  Michael meneteskan air mata. Di saat dia terjatuh dan tak berdaya, ...